Friday, January 8, 2016

Stella


“Kak Adel.”
Sesosok bayangan yang muncul di hadapanku dari balik pohon membuatku terkesiap. Apalagi setelah ia jelas-jelas memanggil namaku barusan. Setelah kuperhatikan lebih saksama, ternyata aku mengenal sosok itu. Stella, anak tetangga depan rumahku.
“Stella! Sedang apa kamu malam-malam di sini?” tanyaku heran. Jalan kampung yang biasa kulewati menuju rumahku setelah turun dari angkutan umumini sepi dan gelap tanpa penerangan lampu jalan yang lebih sering mati ketimbang menyalanya. Dan di dalam angkutan umum, sesaat sebelum turun tadi, aku sempat mengecek jam. Sudah pukul 9 malam. Mengapa anak seusia Stella masih berkeliaran sendirian di jalan gelap seperti ini?

Sunday, June 14, 2015

Mencintai Bernard

Source: here

Jangan sekali-sekali menerima hadiah binatang dari pacarmu!
Hei, ini saran serius. Jangan sampai kejadian menyebalkan yang menimpaku terjadi juga padamu. Dulu, mantan pacarku, Bernard, menghadiahiku anak anjing jenis yorkshire terrier. Anak anjing yang lucu dengan bulu-bulunya yang panjang dan lembut, berwarna abu-abu kecokelatan. Kunamai dia Bernard, sama seperti nama pacarku, agar aku selalu mengingat pacarku itu setiap aku memanggil anjingku. Dan juga, supaya aku selalu ingat ketika Bernard (manusia) menciumku setiap Bernard (anjing) menjilati wajahku dengan antusias. Bukan berarti caranya sama lho ya!

Sunday, February 8, 2015

Mimpi Pentas Seni

credit: Querita @ Livejournal


Huf!

Aku menghela napas sambil menegakkan tubuhku kembali. Akhirnya, selesai juga lukisan Utumbaba—sebenarnya lukisan orang suku pedalaman, namun aku dan teman-teman menamakannya Utumbaba supaya mudah disebut—ini. Hari ini, sudah tiga jam aku membungkuk, menyelesaikan lukisan di atas potongan keenam tripleks ini yang rencananya setelah disatukan akan dipajang di sisi panggung pada acara Pentas Seni dua minggu lagi. Pentas Seni tahun ini bertema Cultural Adventure, dengan sentuhan etnik Indonesia yang kuat. Dan si Utumbaba ini, adalah maskot Pentas Seni kami.

Saturday, January 28, 2012

MACET

credit banner to scrumptions@tumblr



Mobil sudah tidak bergerak selama hampir lima belas menit.

Mario menghela napas.

Kepalanya berdenyut-denyut dan hidungnya berair, namun ia berusaha untuk terus berkonsentrasi menyetir walau kini sepertinya tidak ada tanda-tanda mobilnya akan dapat bergerak barang satu senti pun.

Siapa sangka Jakarta di Sabtu sore ini akan amat-sangat-begitu macet?

Tuesday, December 27, 2011

To Let You Go

  credit banner to colorvary@livejournal


Ketika lo benar-benar cinta sama orang, kebahagiaan orang itu lah yang lebih penting diatas segalanya.

Daftar Cerita

Ini adalah blog berisi hasil karya menulis Nana. Di sini kalian akan mendapatkan cerita-cerita tulisan Nana--mostly cerpen--yang jarang di-update. Hehe.




One shot: